Nasi Kucing, teman ronda malam mahasiswa Semarang


Kuliah adalah jembatan para generasi muda untuk menuju jenjang karier di dunia kerja. Segala usaha dikerahkan demi mendapatkan prestasi akademis yang bagus. Dengan prestasi yang mumpuni maka akan lebih mudah dalam mendapatkan pekerjaan Mahasiswa yang mayoritas bertempat tinggal di kost-kostan karena kebanyakan adalah datang dari luar kota. Semarang adalah salah satu kota tujuan untuk tempat kuliah karena mempunyai banyak perguruan tinggi yang bereputasi di tanah air seperti Undip, Uness, Unika, USM dan perguruan tinggi lain.

Selama kost mereka makan dari warung-warung yang tersebar di  sekitar kampus yang terjangkau bagi kantong mahasiswa selain ada juga yang memasak sendiri namun jumlahnya tidak terlalu banyak mengingat sibuknya dalam kegiatan di kampus.

Belajar sampai larut malam adalah sebuah pilihan untuk menghindari riuhnya suasana di kost-kostan selain mengerjakan tugas bersama-sama yang lebih asyik apabila dilakukan sambil bergadang bersama teman-teman. Konsentrasi dan aktivitas belajar kadang-kadang membuat mahasiswa kelaparan ketika “ronda malam”, sebutan bagi mahasiswa yang suka belajar malam hari sambil begadang untuk mengerjakan tugas maupun belajar karena keesokan harinya ada test. Sasaran utama ketika lapar tiba adalah “Nasi Kucing”, selain harga yang terjangkau warung nasi kucing juga buka hingga larut malam bahkan hingga pagi hari tergantung habis atau tidaknya nasi kucing.

Nasi kucing dijual perbungkus seharga Rp.1500,- , nasi ini mempunyai porsi yang sangat sedikit sehingga disebut sebagai nasi kucing selain lauk yang seadanya. Nasi ini mempunyai bermacam-macam menu, antara lain nasi rames, nasi lauk udang, nasi goreng, nasi lauk ikan asin, nasi lauk cumi dan beberapa macam lagi yang di setiap bungkusnya ditandain dengan kertas sesuai dengan isi didalamnya. Aneka gorengan, sate telur puyuh, krupuk hingga minuman jahe hangat pun setia menemani. Namun harga satuan yang murah kadang jika ditotal secara keseluruhan akan lebih mahal dibanding makan diwarung karena umumnya kita akan memakan lebih dari satu bungkus dan tentunya akan ditambah lagi dengan minuman khas dari warung nasi kucing yaitu susu jahe yang pasti harganya akan membengkak.

Nasi Kucing yang menjadi teman belajar dan begadang di Semarang tak hanya menjadi makanan khas anak kost namun sekarang di sudut-sudut kota semarang dapat dengan mudah kita temui tenda-tenda yang menjajakan nasi kuning yang di Jogja lebih dikenal dengan nasi angkringan. Tak hanya untuk kalangan yang berkantong tipis, mobil-mobil mewah dimalam hari pun terkadang terparkir di depan warung nasi kucing tersebut.